Hall of Friends: Monolog Rifan by Nadia Ristivani

Hall Of Friends Monolog Rifan By Nadia Ristivani

Tanya Mileva masih mengulangi kesalahan yang sama. Hanya bisa menyukai mereka yang tidak menyukainya. Hanya mau mengagumi mereka yang tidak menganggapnya ada. Baginya, itu adalah rasa pahit paling manis yang menguji adrenalin. Ia hanya bisa menghela napas; bertepuk sebelah tangan lagi, bertepuk sebelah tangan lagi. Padahal, dirinyalah yang menutup diri–dan hanya terbuka bagi mereka-mereka yang tidak berminat.

Di sisi lain, ada pria yang baru tertolak ulah keusilannya sendiri.

“Gue sama Cello nggak naif, Rifan. Nggak perlu sok misterius gitu, lo bukan Limbad,” ucap Hilmy. “Kalau lo suka sama Anya tuh, gerak, tunjukin kalau suka. Lo juga sih setiap hari malah ngeledek dia terus. Bukannya suka, malah jadi jengkel tuh anaknya.” Oh. Jahil memang bahasa cintanya Rifan. Semakin jahil, semakin suka. Semakin menjengkelkan, semakin tertarik ia. Namun mendengar itu, Rifan sedikit muhasabah diri.

Penolakan itu berakhir hambar. Keduanya menghilang dan melanjutkan hidup masing-masing tanpa satu sama lain mengetahui. Hingga akhirnya, usia dewasa kembali mempertemukan mereka dalam keadaan canggung, setelah mengingat tentang penolakan tiba-tiba beberapa tahun yang lalu.

Download gratis Nadia Ristivani - Hall of Friends: Monolog Rifan.pdf

Silahkan download dan baca secara offline melalui perangkat mobile ataupun melalui perangkat dekstop Anda.

Untuk mengunduh pdf Request karya yang berjudul "Hall of Friends: Monolog Rifan", silahkan klik tombol di bawah ini.

   

DOWNLOAD

Terima kasih telah membaca Hall of Friends: Monolog Rifan. Untuk ebook, buku, novel, komik dan karya menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini.

Related Posts